Selamat malam semua,,, selamat datang di Kumpulan pantun, puisi, dan cerita . Malam ini saya akan memberikan informasi terbaru, dan terupdate tentunya. Di postingan saya sebelumnya mungkin teman-teman sudah ada yang membacanya, mungkin ada juga yang belum , bagi yang belum silahkan dilihat lagi nih Kumpulan puisi romantis masa kini dan sekarang saya akan memposting puisi terbaru lagi nih yaitu puisi mengenai motivasi, yuk langsung kita lihat saja.
Puisi motivasi ini kami berikan kepada anda, supaya anda lebih termotivasi, bersemangat,tidak pernah putus asa, dan bersyukur di dalam kehidupan anda sendiri.
Demikianlah Kumpulan puisi motivasi terbaru 2015 dari saya , semoga bisa bermanfaat buat teman-teman yang membacanya amien.
Kalian juga dapat melihat berbagai Kumpulan puisi lainnya, diantaranya:
1. Kumpulan puisi romantis masa kini
2. Pengertian puisi dan struktur-struktur puisi.
Puisi motivasi ini kami berikan kepada anda, supaya anda lebih termotivasi, bersemangat,tidak pernah putus asa, dan bersyukur di dalam kehidupan anda sendiri.
Kumpulan puisi motivasi terbaru 2015
1. Mencari Cahaya
Gelisah menjelma di dalam jiwa ini.
Menyimpan ribuan kisah.
Sampai nyaris sesak tak bisa bernapas.
Rentang waktu yang berlarian.
Masih saja tak bisa aku ajak berbicara.
Rasa letih yang sering kali singgah.
Membiarkanku mengeja setiap peristiwa.
Menghapal satu demi satu sejarah diri.
Maka temunkanlah aku dalam sunyi.
Gelisah menjelma di dalam jiwa ini.
Menyimpan ribuan kisah.
Sampai nyaris sesak tak bisa bernapas.
Rentang waktu yang berlarian.
Masih saja tak bisa aku ajak berbicara.
Rasa letih yang sering kali singgah.
Membiarkanku mengeja setiap peristiwa.
Menghapal satu demi satu sejarah diri.
Maka temunkanlah aku dalam sunyi.
2. Aku Bukan Burung
Aku bukanlah seekor burung.
Dengan kedua sayapku.
Aku bisa langsung melesat ke angkasa luas.
Tanpa aku merasa takut akan terjatuh.
Aku bukanlah seekor burung.
Yang bisa terbang melintasi dunia.
Sejauh yang aku inginkan.
Kemanapun aku pergi.
Aku bukanlah seekor burung.
Yang bebas bertengger dimana saja.
Dan pergi kapan saja.
Sesuka hatiku.
Aku bukanlah seekor burung.
Dengan kedua sayapku.
Aku bisa langsung melesat ke angkasa luas.
Tanpa aku merasa takut akan terjatuh.
Aku bukanlah seekor burung.
Yang bisa terbang melintasi dunia.
Sejauh yang aku inginkan.
Kemanapun aku pergi.
Aku bukanlah seekor burung.
Yang bebas bertengger dimana saja.
Dan pergi kapan saja.
Sesuka hatiku.
3. Jika
Aku tertatih lagi malam ini.
Aku merunduk lagi malam ini.
Lalu tersudut dibalik kesunyian.
Andaikan saja dulu kita tak pernah bertemu.
Takkan pernah ada kerinduan menyelimuti jiwaku di bilik ini.
Andaikan saja dulu tak kau sentuh hatiku,
Takkan terisi kekosongan hatiku oleh bayanganmu.
Aku tertatih lagi malam ini.
Aku merunduk lagi malam ini.
Lalu tersudut dibalik kesunyian.
Andaikan saja dulu kita tak pernah bertemu.
Takkan pernah ada kerinduan menyelimuti jiwaku di bilik ini.
Andaikan saja dulu tak kau sentuh hatiku,
Takkan terisi kekosongan hatiku oleh bayanganmu.
4. Hidup Kita
Sekian Lama kita bersama.
dalam susah,senang,sepi saling berganti.
tapi kamu,kamu dan kamu selalu ada menemaniku..
dan kita selalu bersama dengan canda,tawa, maka itulah Persahabatan.
Tak kusangka waktu begitu cepat, untuk memisahkan kita, sehingga kesedihanpun datang.
disaat kamu, kamu dan kamu mengejar cita-citamu.
tak sedkitpun rasa ini meninggalkanmu.
Suatu hari terdengar kabar, Kamu membutuhkan aku, karena permasalahan besar mendera..
Hanya saja rasa kebersamaan ini selalu menunjukkan bagaimana untuk bisa membuatmu tersenyum Tertawa seperti dulu lagi. dan menjalani hidup seperti biasanya.
Semoga kamu mendengar Bisikan hatiku ini. yang kubisikkan lirih di telingamu, dan tubuh mu yang lemas karena deritamu.
aku akan selalu menemanimu, dan menjagamu.
karena kamu,kamu dan kamu adalah orang yang penting bagiku.
Sekian Lama kita bersama.
dalam susah,senang,sepi saling berganti.
tapi kamu,kamu dan kamu selalu ada menemaniku..
dan kita selalu bersama dengan canda,tawa, maka itulah Persahabatan.
Tak kusangka waktu begitu cepat, untuk memisahkan kita, sehingga kesedihanpun datang.
disaat kamu, kamu dan kamu mengejar cita-citamu.
tak sedkitpun rasa ini meninggalkanmu.
Suatu hari terdengar kabar, Kamu membutuhkan aku, karena permasalahan besar mendera..
Hanya saja rasa kebersamaan ini selalu menunjukkan bagaimana untuk bisa membuatmu tersenyum Tertawa seperti dulu lagi. dan menjalani hidup seperti biasanya.
Semoga kamu mendengar Bisikan hatiku ini. yang kubisikkan lirih di telingamu, dan tubuh mu yang lemas karena deritamu.
aku akan selalu menemanimu, dan menjagamu.
karena kamu,kamu dan kamu adalah orang yang penting bagiku.
5. Semangat Belajar
Tuhan, aku tengah belajar tentang kekecewaan.
Yang membuatku menata harapan.
Aku belajar tentang duka dan kepedihan.
Yang membuatku hancurkan kesombongan.
Ku pun belajar tentang pengkhianatan.
Yang membuatku memilah kepercayaan.
Belajar tentang kemaksiatan.
Yang membuat nuraniku bisa merasakan hati terkikis dan perih.
Belajar pula tentang kebodohan.
Yang mampu membuatku jatuh tersungkur dan bangkit.
Aku belajar tentang kenakalan.
Yang membuatku tertempa terpaan pukulan.
Belajar kepada kekesalan.
Yang membuat ketahanan hatiku terkuatkan.
Belajar tentang cara belajar, waktuku tak makin kusia-siakan.
Tuhan, pelajaranku tentang hal buruk.
Ternyata juga mendatangkan rasa syukur.
Bahwa Kau masih mengasihiku.
Dan menungguku untuk datang.
Dan menghiba pada-Mu.
Mengharap kasih-Mu.
Mengharap pertolongan-Mu.
Permaafan-Mu.
Lalu Kau basuh nistaku dengan air lembayung.
Kubawa badan bersimbah rana dan kuyup.
Menuju kehidupan.
Kuajak mimpi bertabur kesucian.
Atas semua nista.
Karena ku masih berharap.
Bahwa hidup sekedar sandiwara.
yang kupelajari alurnya.
Kuikuti mataharinya.
Kunikmati kehancurannya.
Untuk berserah menuju akhir cerita.
Yang masih tersimpan di alam sana.
Menungguku dengan segenap cinta dan senyum.
Laksana menyambut anak kesayangan.
Pulang....
Tuhan, aku tengah belajar tentang kekecewaan.
Yang membuatku menata harapan.
Aku belajar tentang duka dan kepedihan.
Yang membuatku hancurkan kesombongan.
Ku pun belajar tentang pengkhianatan.
Yang membuatku memilah kepercayaan.
Belajar tentang kemaksiatan.
Yang membuat nuraniku bisa merasakan hati terkikis dan perih.
Belajar pula tentang kebodohan.
Yang mampu membuatku jatuh tersungkur dan bangkit.
Aku belajar tentang kenakalan.
Yang membuatku tertempa terpaan pukulan.
Belajar kepada kekesalan.
Yang membuat ketahanan hatiku terkuatkan.
Belajar tentang cara belajar, waktuku tak makin kusia-siakan.
Tuhan, pelajaranku tentang hal buruk.
Ternyata juga mendatangkan rasa syukur.
Bahwa Kau masih mengasihiku.
Dan menungguku untuk datang.
Dan menghiba pada-Mu.
Mengharap kasih-Mu.
Mengharap pertolongan-Mu.
Permaafan-Mu.
Lalu Kau basuh nistaku dengan air lembayung.
Kubawa badan bersimbah rana dan kuyup.
Menuju kehidupan.
Kuajak mimpi bertabur kesucian.
Atas semua nista.
Karena ku masih berharap.
Bahwa hidup sekedar sandiwara.
yang kupelajari alurnya.
Kuikuti mataharinya.
Kunikmati kehancurannya.
Untuk berserah menuju akhir cerita.
Yang masih tersimpan di alam sana.
Menungguku dengan segenap cinta dan senyum.
Laksana menyambut anak kesayangan.
Pulang....
Demikianlah Kumpulan puisi motivasi terbaru 2015 dari saya , semoga bisa bermanfaat buat teman-teman yang membacanya amien.
Kalian juga dapat melihat berbagai Kumpulan puisi lainnya, diantaranya:
1. Kumpulan puisi romantis masa kini
2. Pengertian puisi dan struktur-struktur puisi.
keren gan artikelnya. sangat bermanfaat !!!
ReplyDeleteby :afs17-knowledge
Keren. Menambah keyakinan untuk hidup gan.
ReplyDeletemakasih mas.
Deleteboleh juga nih puisi nya :D
ReplyDeletePuisi motivasinya mantep gan :D
ReplyDeleteShare terus ya
makasih mas, oke nanti bakal selalu sya shrae hehe.
Deletesepertinya salah satu dari yang di atas saya pernah melihat.. tapi dari buku gan :D
ReplyDeletewidih mantab puisi nya gan (y)
ReplyDeletemakasih mas.
DeletePuisimu bagus bro, baru kali ini ada blogger sepertimu yang bikin puisi soal motivasi di blog
ReplyDeletebikin sendiri kah?
ReplyDeletebagus
coment balek: http://savemylyric.blogspot.com/
Keren2 gan puisinya..thanks
ReplyDelete